Senin, 18 Februari 2013

KOMPONEN-KOMPONEN PENGEMBANGAN KURIKULUM


Sebelum membahas mengenai komponen-komponen pengembangan kurikulum, ada beberapa definisi yang harus terlebih dahulu diketahui. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, komponen adalah bagian dari keseluruhan, atau bisa juga unsur. Selanjutnya pengembangan ialah suatu hal yang dilakukan ke arah kemajuan. Sedangkan kurikulum adalah bagian dari perangkat pendidikan. Dari masing-masing definisi tersebut, sehingga judul tulisan ini dapat diartikan sebagai unsur-unsur apa saja yang dapat dilakukan untuk memajukan perangkat pendidikan.

Berangkat dari hal tersebut, maka komponen pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk menciptakan pendidikan ke arah yang lebih baik. Lalu, pendidikan seperti yang sebenarnya dikatakan sudah baik? Ya, percaya atau tidak pendidikan yang baik ialah pendidikan yang memiliki tujuan yang terarah, isi/ materi pelajarannya dapat diterima oleh peserta didik sehingga ilmu yang di transfer oleh guru dapat diserap, metode/ strategi yang dilakukan dapat mencapai tujuan yang diinginkan, dan dilakukan evaluasi baik itu sebelum, sedang, atau sesudah proses pendidikan itu berjalan. Itulah idealnya, namun pada kenyataannya meskipun pendidikan sudah memiliki tujuan, merancang strategi, dan mengevaluasi, tetap saja tujuan pendidikan sulit untuk dicapai. 


Dalam rangka ketercapaian tujuan pendidikan, maka ada beberapa komponen-komponen yang harus diperhatikan, dalam hal ini adalah komponen-komponen pengembangan kurikulum. Di antaranya:
1.    Komponen Tujuan
Komponen tujuan berhubungan dengan arah atau hasil yang diharapkan. Rumusan tujuan menggambarkan sesuatu yang dicita-citakan. Tujuan pendidikan diklasifikasikan menjadi 4 yaitu:
a.       Tujuan Pendidikan Nasional (TPN)
Adalah tujuan yang paling bersifat umum dan merupakan sasaran akhir yang harus dijadikan pedoman oleh setiap usaha pendidikan. Tujuan pendidikan ini dirumuskan dalam bentuk prilaku yang ideal sesuai dengan pandangan hidup dan filsafat suatu bangsa yang dirumuskan pemerintah dalam bentuk undang-undang. Di Indonesia tujuan pendidikan nasional dicantumkan dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003, Pasal 3.
b.      Tujuan Institusional (TI)
Adalah tujuan yang harus dicapai oleh setiap lembaga pendidikan. Tujuan ini didefinisikan sebagai kualifikasi yang harus dimiliki oleh setiap siswa setelah mereka menempuh atau dapat menyelesaikan program di suatu lembaga pendidikan tertentu.
c.       Tujuan Kurikuler (TK)
Adalah tujuan yang harus dicapai oleh setiap bidang studi atau mata pelajaran. Tujuan ini didefinisikan sebagai kualifikasi yang harus dimiliki siswa setelah mereka menyelesaikan suatu bidang studi tertentu di suatu lembaga pendidikan.
d.      Tujuan Pembelajaran (TP)
Adalah bagian dari tujuan kurikuler, dan dapat didefinisikan sebagai kemampuan yang harus dimiliki oleh anak didik setelah mereka mempelajari bahasan tertentu dan suatu bidang studi dalam satu kali pertemuan.


2.    Komponen Isi/ Materi Pelajaran
Isi komponen merupakan komponen yang berhubungan dengan pengalaman belajar yang harus dimiliki oleh siswa. Isi kurikulum itu menyangkut semua aspek baik yang berhubunngan dnegan pengetahuan atau materi pelajaran yang biasanya tergambarkan pada isi setiap mata pelajaran yang diberikan maupun aktivitas dan kegiatan siswa. Baik materi ataupun aktivitas itu seluruhnya diarahkan untuk mencapai tujuan yang ditentukan.

3.    Komponen Metode/ Strategi
Strategi dan metode merupakan komponen ketiga dalam pengembangan kurikulum. Komponen ini merupakan komponen yang sangat penting, sebab berhubungan dengan implementasi kurikulum. Bagaimanapun bagus dan idealnya tujuan yang harus dicapai tanpa strategi yang tepat untuk mencapainya, maka tujuan itu tidak mungkin dapat di capai. Strategi meliputi rencana, metode, dan perangkat kegiatan yang direncanakan untuk mencapai tujuan tertentu.

4.    Komponen Evaluasi
Pengembangan kurikulum merupakan proses yang tidak pernah berakhir (Oliva, 1998). Proses tersebut meliputi perencanaan, implementasi, dan Evaluasi. Merujuk pada pendapat tersebut, maka evaluasi merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam pengembangan kurikulum. Melalui evaluasi, dapat ditentukan nilai dan arti kurikulum, sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan apakah suatu kurikulum perlu dipertahankan atau tidak, dan bagian-bagian mana yang perlu disempurnakan.


Referensi:
Tim Dosen Pengembang Kurikulum dan Pembelajaran (2009) Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: FIP

1 komentar:

  1. If you're trying hard to lose kilograms then you have to jump on this totally brand new personalized keto plan.

    To produce this keto diet service, certified nutritionists, personal trainers, and top chefs have joined together to develop keto meal plans that are powerful, decent, economically-efficient, and delicious.

    From their launch in early 2019, hundreds of people have already completely transformed their figure and well-being with the benefits a great keto plan can provide.

    Speaking of benefits: in this link, you'll discover 8 scientifically-certified ones offered by the keto plan.

    BalasHapus